Persoalan Lomba Mancing Makin Runyam
Keluarga Fahri Serahkan ke Pihak Desa
Rabu, 30/01/2019 - 17:36:05 WIB
 |
HADIAH DIBATALKAN - Fahri, warga Desa Batang Meranti, Pulau Merbau, memegang kunci mobil hadiah utama lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam, Kepulauan Meranti, di mana hadiah itu dibatalkan oleh panitia lomba, baru-baru ini. |
SELATPANJANG - Tidak adanya klarifikasi dari pihak panitia lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam, Kepulauan Meranti, membuat persoalan menjadi semakin runyam.
Persoalan hadiah lomba mancing yang sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti itu tak kunjung usai hingga saat ini.
Pasalnya, panitia mendiskulifikasi hasil pertandingan pemenang setelah ada yang melaporkan ke panitia bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring.
Sedangkan, Fahri, warga Desa Batang Meranti, Pulau Merbau, telah ditetapkan sebagai pemenang setelah dia mendapatkan ikan bersisik terberat. Di mana pada pukul 10:00 Wib, dua jam setelah waktu lomba memancing dimulai, mata kailnya disambar Ikan Kurau sebesar 8 kilo gram (kg).
Dia sudah mengakui bahwa ikan itu didapat dengan cara dipancing yang disaksikan langsung oleh teman satu perahu bersamanya bernama Selamat. Bahkan dia sudah diangkat sumpah oleh panitia di depan khalayak ramai ketika akan menerima hadiah untuk memastikan tentang kebenaran pemenang hasil lomba pancing saat itu.
Namun setelah menerima kunci mobil secara simbolis yang menjadi hadiah utama, beberapa oknum membawa Fahri ke Hotel Grand Meranti di Jalan Kartini, Selatpanjang untuk membicarakan sesuatu terkait hadiah.
Sesampainya di sana, tanpa didampingi teman, Fahri mengaku diinterogasi dan dituduh berbuat curang bahwa ikan itu bukan hasil pancing melainkan hasil jaring. Dan jika tidak mengaku maka dia diancam akan dipolisikan.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar, mengatakan, pihak keluarga Fahri meminta kepada pihak desa untuk membantu menyelesaikan persoalan itu.
"Pihak keluarga datang kepada kita minta dibantu menyelesaikan persoalan ini. Jadi kita dari pihak desa akan membantu mediasi atau sebagai fasilitator," ujar Zaujar, Rabu (30/1/2019).
Menurut Zaujar, pihaknya sudah melakukan musyawarah dan menanyakan kronologis dari awal hingga terjadi persoalan itu. "Sejauh ini kita masih berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan. Ketua panitianya sudah kita hubungi dan menurut keterangan beliau masih berada diluar Meranti, jadi kita tunggu informasi selanjutnya," paparnya.
Bahkan, kata Zaujar, pihaknya akan menempuh jalur hukum jika memang pihak panitia tidak bisa diajak kooperatif.
"Kita masih minta penjelasan panitia, kenapa hadiah dibatalkan, apa alasannya. Jika alasannya tidak masuk akal, kita akan menempuh jalur hukum seperti yang diminta keluarga Fahri kepada kami," ucap Zaujar. (ali)
Komentar Anda :