PEKANBARU - Jalan rusak di Kota Pekanbaru mencapai 400 kilometer (Km), baik skala rusak berat maupun ringan. Perbaikan jalan rusak itu masih menjadi prioritas pekerjaan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Dari 1.200 Km jalan, sekitar 400 Km rusak. Untuk overlay atau pengaspalan ulang sepanjang 1 Km, biayanya sekitar Rp2 miliar," kata Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun, Senin (23/1).
Sementara untuk anggaran perbaikan jalan rusak naik Rp8 miliar tahun ini dibandingkan pada 2022 yang hanya sebesar Rp12 miliar. Anggaran ini untuk biaya operasional dan pemeliharaan (OP) serta gaji pasukan kuning.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menambahkan, anggaran perbaikan jalan rusak cukup besar. "Anggaran perbaikan jalan rusak sekitar Rp20 miliar tahun ini," kata Indra Pomi.
Dikatakan Indra Pomi yang juga Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, mayoritas perbaikan jalan rusak dilakukan dengan cara tambal sulam. Tambal sulam hanya pada titik kerusakan atau lubang jalan.
Sementara untuk overlay diperlukan biaya cukup besar sekitar Rp1 miliar tiap satu kilometer. Kategori jalan yang bisa dilakukan overlay kondisi jalan rusak dengan jumlah lubang jalan yang cukup rapat.
"Jalan dalam kondisi mantap lebih kurang di angka 74,5 persen. Ini sudah sangat tinggi dibandingkan rata-rata nasional itu hanya 60 persen," kata Indra Pomi.
Di Kota Pekanbaru, ada 1.946 ruas jalan dengan total panjang 1.277 kilometer yang menjadi kewenangan pemerintah kota. Dari jumlah itu sekitar 74,5 persen dalam kondisi baik. Sementara jalan dalam kondisi rusak berat itu diangka 25 persen lebih.
Indra Pomi menargetkan tahun ini bisa memperbaiki jalan rusak di 200 titik ruas jalan. Pihaknya sudah melakukan pekerjaan sejak awal bulan ini, dengan target 50 titik ruas jalan pada triwulan pertama 2023.*
PEKANBARU - Jalan rusak di Kota Pekanbaru mencapai 400 kilometer (Km), baik skala rusak berat maupun ringan. Perbaikan jalan rusak itu masih menjadi prioritas pekerjaan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Dari 1.200 Km jalan, sekitar 400 Km rusak. Untuk overlay atau pengaspalan ulang sepanjang 1 Km, biayanya sekitar Rp2 miliar," kata Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun, Senin (23/1).
Sementara untuk anggaran perbaikan jalan rusak naik Rp8 miliar tahun ini dibandingkan pada 2022 yang hanya sebesar Rp12 miliar. Anggaran ini untuk biaya operasional dan pemeliharaan (OP) serta gaji pasukan kuning.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menambahkan, anggaran perbaikan jalan rusak cukup besar. "Anggaran perbaikan jalan rusak sekitar Rp20 miliar tahun ini," kata Indra Pomi.
Dikatakan Indra Pomi yang juga Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, mayoritas perbaikan jalan rusak dilakukan dengan cara tambal sulam. Tambal sulam hanya pada titik kerusakan atau lubang jalan.
Sementara untuk overlay diperlukan biaya cukup besar sekitar Rp1 miliar tiap satu kilometer. Kategori jalan yang bisa dilakukan overlay kondisi jalan rusak dengan jumlah lubang jalan yang cukup rapat.
"Jalan dalam kondisi mantap lebih kurang di angka 74,5 persen. Ini sudah sangat tinggi dibandingkan rata-rata nasional itu hanya 60 persen," kata Indra Pomi.
Di Kota Pekanbaru, ada 1.946 ruas jalan dengan total panjang 1.277 kilometer yang menjadi kewenangan pemerintah kota. Dari jumlah itu sekitar 74,5 persen dalam kondisi baik. Sementara jalan dalam kondisi rusak berat itu diangka 25 persen lebih.
Indra Pomi menargetkan tahun ini bisa memperbaiki jalan rusak di 200 titik ruas jalan. Pihaknya sudah melakukan pekerjaan sejak awal bulan ini, dengan target 50 titik ruas jalan pada triwulan pertama 2023.*