PEKANBARU  – Terkait Najwa Nabila Berumur 11 Tahun yang di beritakan bahwa RSUD Arifin Achmad mengabaikannya, pihak RSUD Arifin Achmad menegaskan bahwa informasi dalam berita tersebut tidak benar dan berpotensi menyesatkan hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Annisa Indrasari, M.M, mewakili Direktur RSUD Arifin Achmad, drg. Wan Fajriatul Mamnunah, Sp.KG, pada Jumat (13/12/2024).

Kronologi Kejadian

Dr. Annisa menjelaskan bahwa pasien Najwa Nabila (11 tahun) dengan diagnosa penurunan kesadaran awalnya di-booking untuk dirujuk ke RSUD Arifin Achmad pada 11 Desember 2024 pukul 23.00 WIB dari RS Bagan. 

Booking telah disetujui oleh penanggung jawab dinas malam, dan konfirmasi ketersediaan tempat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) juga sudah diberikan.

Namun, hingga keesokan harinya (12/12/2024), pasien tidak juga tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arifin Achmad, bahkan hingga pergantian dinas sore ke malam, tidak ada konfirmasi lebih lanjut mengenai kedatangan pasien tersebut.

Pada pukul 22.00 WIB, ruangan PICU yang sebelumnya disiapkan untuk Najwa dialokasikan kepada pasien lain, yakni Anak S dari High Care Unit (HCU) Anggrek, yang kondisinya memerlukan perawatan intensif secara darurat.

“Pukul 22.59 WIB, kami menerima konfirmasi baru dari RS Madani bahwa Najwa Nabila justru dirujuk dari RS tersebut, bukan dari RS Bagan seperti yang dijadwalkan sebelumnya. Mengingat tempat di PICU telah dialokasikan untuk pasien lain, penundaan terjadi karena urgensi medis yang lebih mendesak,” jelas dr. Annisa.

Komitmen RSUD Arifin Achmad

RSUD Arifin Achmad menegaskan bahwa penundaan dalam kasus ini bukanlah bentuk pengabaian terhadap pasien, melainkan keputusan berdasarkan prioritas medis dan ketersediaan fasilitas. Sebagai rumah sakit rujukan dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau, RSUD Arifin Achmad berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai prosedur dan urgensi kondisi pasien.

“Kami selalu mengutamakan kebutuhan medis pasien berdasarkan tingkat keparahan dan ketersediaan fasilitas. Dalam kasus ini, penundaan terjadi karena adanya pasien lain yang memerlukan perawatan darurat di PICU, sementara pasien Najwa Nabila baru dikonfirmasi di luar jadwal yang telah ditentukan.” tambahnya.

Dr. Annisa juga menegaskan bahwa tuduhan RSUD Arifin Achmad menyia-nyiakan nasib pasien seperti yang diberitakan tidaklah benar. 

“Kami berharap penjelasan ini dapat meluruskan informasi yang beredar, sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang akurat.” tutupnya.(lin)