METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Pihak Bank BRI Agro Pekanbaru (saat ini bernama Bank Raya) memberikan tanggapan terkait penahanan dua mantan pimpinan di bank BUMN itu terkait dugaan korupsi fasilitas kredit investasi yang merugikan negara Rp7,9 miliar lebih.
Kedua tersangka adalah eks Kepala BRI Agro Pekanbaru, Syahroni Hidayat dan Account Officer (AO), Vanni Setiabudi. Keduanya dijebloskan ke penjara oleh Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Selasa, 10 Desember 2024.
Terkait dengan pemberitaan tersebut, Regional Business Office Awan Triyoso, menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kasus di Kantor Cabang Bank BRI Agro Pekanbaru adalah pengungkapan yang dilakukan oleh internal perseroan langsung melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang.
2. Pelaku yang menjadi tersangka pada kasus ini merupakan mantan pekerja dan sudah tidak tercatat sebagai pekerja aktif BRI Agro.
3. Langkah tegas ini merupakan komitmen Perseroan pada zero tolerance to fraud yang terus digalakkan dalam beberapa tahun terakhir.
4. Perseroan menyerahkan penyelesaian kasus tersebut sepenuhnya melalui ranah hukum, serta memberikan apresiasi kepada pihak berwenang yang telah memproses laporan tersebut sesuai dengan ketentuan maupun peraturan perundangan yang berlaku.
5. Perseroan selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berkomitmen agar dijalankan sesuai dengan profesionalisme serta integritas yang tinggi.
6. Perseroan menilai dari adanya kejadian ini tidak berdampak pada kegiatan operasional, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
7. BRI Agro sudah bertransformasi menjadi Bank Raya yang merupakan bank digital dengan fokus melayani segmen mikro dan kecil. Dengan adanya perubahan nama tersebut maka manajemen sudah melakukan transformasi dari segala aspek yaitu model bisnis, produk, operasional, strategi dan human capital.
Manajemen berkomitmen bahwa Bank Raya telah mempersiapkan pondasi yg kuat untuk tumbuh berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan kinerja Kuartal III/2024 dengan aset tumbuh 12,1% mencapai Rp12,8 triliun, kredit digital tumbuh 90,4% (yoy) mencapai Rp1,8 triliun, Disbursement kredit digital tumbuh 72,5% (yoy) mencapai Rp13,7 triliun dan Laba Bersih tumbuh 130.9% (yoy) menjadi Rpp33,9 miliar.
8. Transformasi bisnis dan Culture yang dijalankan perseroan merupakan landasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman untuk terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah.*