Apr 2025
22

POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Diikuti Ratusan Siswa Maitreya, Chinese Culture Camp Datangkan Dosen Dari Tiongkok
huawen | Sabtu, 14 Desember 2024 | 23:38:15 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : *
Pembukaan Chinese Culture Camp berlangsung di Fortunate Convention Hall Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Pekanbaru.

PEKANBARU - Sekitar 400 siswa Sekolah Metta Maitreya mengikuti Chinese Culture Camp selama 12 hari, mulai tanggal 12 hingga 22 Desember. Pembukaan Chinese Culture Camp berlangsung di Fortunate Convention Hall Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Pekanbaru, Jumat (13/12/2024).

Pembukaan turut dihadiri Wakil Konjen RRT di Medan, Xu Chunjuan, Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino, Ketua Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya, Wijanto, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Stephen Sanjaya, beberapa ketua dan perwakilan Ormas Tionghoa, tokoh masyarakat Tionghoa dan tamu undangan lainnya.

Wakil Konjen RRT di Medan, Xu Chunjuan  sangat mengapresiasi terlaksananya Chinese Culture Camp. Membuktikan jalinan silaturahmi antar masyarakat dan negara semakin harmonis, terutama bidang budaya dan kesenian tradisional. "Budaya Indonesia sangat beragam, termasuk kesenian Tionghoa. Siswa bisa saling belajar dan memahami kesenian dari dua negara. Mudah-mudah saling meningkatkan kerja sama dan silaturahmi," terangnya.

Xu Chunjuan berharap Chinese Culture Camp bisa terlaksana di provinsi-provinsi lain di Indonesia. "Chinese Culture Camp sebenarnya sudah lama diagendakan, namun terhalang pandemi Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino mengatakan, Chinese Culture Camp diikuti lebih 400 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maitreya Pekanbaru, Dumai dan Bengkalis. Mendatangkan Tim Dosen Profesional dari Central China Normal University, Provinsi Hubei, Tiongkok.

"Chinese Culture Camp bertujuan mempererat tali persahabatan antar negara melalui budaya dan kesenian yang di jembatani Yayasan Yayasan Prajna Harmonis Indonesia," terangnya.

Dikatakannya, para siswa berkesempatan belajar seni dan budaya Tionghoa, seperti wushu, tarian tradisional Tiongkok, seni menggunting kertas, hiasan dan huruf, bahasa, kaligrafi Mandarin, serta budaya Tionghoa lainnya. "Di sini kita saling belajar, kita lihat hasilnya. Mudah-mudahan bisa terlaksana kembali," ungkapnya.*

 


Artikel Popular
politik
hukum