PEKANBARU - Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Generasi Muda Maitreya (GMM) se-Provinsi Riau angkatan ke-19 berlangsung mulai tanggal 22 hingga 29 Desember. Diklat diikuti sebanyak 250 muda-mudi vihara yang dipusatkan di Maha Vihara Pusdiklat Bumi Suci Matreya Jalan Riau Ujung, Pekanbaru.

Koordinator Pendidikan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya sekalugus Ketua Panitia Diklat, Tohan S.E ,MM mengatakan, Diklat merupakan acara tahunan di Maha Vihara Pusdiklat Bumi Suci Matreya.  

"Diklat rutin dilaksanakan saat momen liburan sekolah. Peserta berasal dari berbagai vihara Maitreya di Provinsi Riau, seperti Bengkalis, Siak, Pekanbaru dan Dumai," terangnya.

Dikatakannya, salah satu tujuan Diklat untuk memperkuat keimanan dan menambah wawasan generasi muda tentang berbagai hal. Muda-mudi vihara mendapatkan pelajaran etika kehidupan sehari-hari, senam, nyanyian dan lainnya. Menciptakan kader-kader muda yang memiliki moral kebajikan yang luhur.

"Diklat memanfaatkan waktu libur sekolah, peserta yang merupakan siswa sekolah dibimbing dalam penghayatan dharma, moral dan etika kehidupan," ujarnya.

Ditambahkanya, Diklat mendatangkan nara sumber dan tenaga pengajar dari gabungan vihara yang berada dibawah naungan Pusdiklat Bumi Suci Matreya.

Tohan mengatakan antusias muda-mudi vihara mengikuti Diklat setiap tahunnya cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta. "Kita berharap para peserta dapat menjadi orang yang lebih baik. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain," tegasnya.

Sementara itu, salah satu peserta Diklat, Kelvin mengaku senang dapat mengikuti Diklat generasi muda Maitreya. "Saya sudah dua kali mengikuti Diklat. Banyak ilmu yang didapatkan. saya belajar ritual, disiplin dan etika," tegas pria yang berasal dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis ini.

Kelvin berharap ilmu yang didapatkan selama Diklat bisa diberikan kepada muda-mudi vihara tempatnya berasal. Diterapkan dalam kehsehari-hari.*