METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) beserta Kredit Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Riau hingga akhir tahun tumbuh positif.
Penyaluran KUR tercatat mencapai Rp9,76 triliun yang disalurkan kepada 119.794 debitur, meningkat 10,65 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun, rata-rata penyaluran per debitur sedikit menurun sebesar 0,88 persen menjadi Rp81,53 juta.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, Selasa (21/1/2025).
"Realisasi KUR pada Desember 2024 mencapai Rp430,21 miliar yang disalurkan kepada 5.795 debitur. Meski demikian, jumlah mengalami penurunan 42,41 persen dibandingkan November akibat adanya penyesuaian plafon," ungkap Heni Kartikawati.
Kabupaten Kampar menjadi daerah dengan penyaluran KUR tertinggi, mencapai Rp1,41 triliun, sedangkan rata-rata pinjaman terbesar tercatat di Kabupaten Rokan Hulu dengan Rp101,17 juta per debitur.
Sementara itu, penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi) juga mencatatkan performa yang positif dengan total Rp278,09 miliar untuk 46.957 debitur, tumbuh 9,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski jumlah debitur menurun 5,81 persen, rata-rata penyaluran per debitur naik 15,77 persen menjadi Rp5,92 juta.
Pada Desember 2024, realisasi UMi tercatat sebesar Rp2,13 miliar yang disalurkan kepada 333 debitur. Kabupaten Kampar kembali menjadi wilayah dengan penyaluran tertinggi, mencapai Rp43,09 miliar, sementara rata-rata penyaluran tertinggi tercatat di Kabupaten Rokan Hulu dengan Rp6,54 juta per debitur.
Heni menjelaskan, peningkatan penyaluran KUR dan UMi menunjukkan kontribusi signifikan dalam mendukung pelaku usaha kecil dan mikro di Provinsi Riau, meskipun terdapat beberapa tantangan pada distribusi akhir tahun.
"Peningkatan menjadi bukti bahwa program kredit mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha kecil dan mikro," jelas Heni.*