METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Ketrampilan soft skill sangat penting dimiliki setiap mahasiswa, namun hal ini jarang diajarkan di bangku kuliah. Padahal keterampilan tersebut sangat diperlukan di dunia kerja.
Sehingga tidak heran, ketika selesai lulus dari perkuliahan, sangat sulit bersaing di dunia kerja jika tidak memiliki kemampuan soft skill yang mumpuni.
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr Saidul Amin MA, saat membuka kegiatan pengembangan soft skill dan peningkatan mutu akademik, di Hotel Mutiara Pekanbaru, Rabu (19/2/25). Kegiatan ini diikuti sebanyak 423 mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun anggaran 2024/2025.
"Untuk itu, kami minta para mahasiswa dapat memanfaatkan pelatihan soft skill kali ini. Karena kegiatan tersebut tidak akan bisa didapatkan dari pendidikan formal, " ujar Saidul Amin.
Menurut Rektor Umri, kesuksesan seseorang di dalam dunia kerja, bukan karena faktor kemampuan akademisnya saja. Namun juga disumbang oleh kemampuan non akademis atau biasa disebut soft skill.
"Soft skill saat ini adalah penunjang bagi seseorang yang akan bekerja maupun membuat lapangan pekerjaan, " kata Saidul Amin, seraya mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan pembimbing sepanjang pelatihan soft skill ini.
Sementara itu, Wakil Rektor III Umri, Juprizal menambabkan, mahasiswa yang ikut pelatihan soft skill ini mengikuti serangkaian kegiatan yang dibagi dalam 4 tahapan.
"Pertama, soft skill peningkatan kegiatan hafal Alquran. Kedua, soft skill kemampuan keterampilan diri di dunia pekerjaan. ketiga soft skill Al Islam Kemuhammadiyahan, dan keempat soft skill pasukan gerak cepat agar bisa survive atau bertahan, " papar Juprizal.
Sedangkan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan, Arden Simeru, mewakili Pj Gubernur Riau (Gubri) mengatakan, pelatihan ini selaras dengan visi Pemprov Riau yang terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing. Pemprov memberi perhatian lebih pada SDM yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Pemprov Riau juga selalu menganggarkan bantuan melalui Disdik di bidang SMA dan SMK dalam bentuk bantuan operasional sekolah daerah atau Bosda. Dimana, tidak banyak provinsi di Indonesia yang menganggarkan dana untuk Bosda. Sementara, di Riau, Bosda sudah berjalan 6 tahun. Hal ini bertujuan untuk memastikan SDM di Riau minimal tamatan SMA dan SMK.
Selain itu, ada juga beasiswa untuk mahasiswa Diploma 1 (D1) hingga Strata 3 (S3) yang dianggarkan tiap tahun untuk memastikan SDM unggul dan berdaya saing. Itulah yang diterima oleh mahasiswa UMRI.
"Kegiatan ini dapat menjadi energi positif terhadap lahirnya generasi yang unggul secara intelektual, spiritual maupun keahlian yang dapat diandalkan, " kata Arden.
Dengan cara ini, pendidikan di Riau akan melahirkan SDM yang bermutu. Apalagi pengembangan soft skill sangat penting. Karena menurut survei, persoalan tamatan pendidikan saat ini bukan terkait kemampuan akademis. Melainkan bagaimana seseorang memiliki soft skill yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal hidupnya.
Hal ini, katanya, jadi PR bagi dunia pendidikan mulai dari jenjang rendah sampai tinggi. Karena soft skill ini bekal yang penting untuk keterampilan hidup. Dimana peserta diajarkan kemampuan beradaptasi, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, kreatif, manajemen waktu, berpikir kreatif dan sebagainya. Sehingga peserta mampu menjadi pemimpin di masa depan.
"Karena itu, peserta harus mensyukuri bisa mengikuti kegiatan ini. Untuk itu, setelah mengikuti pelatihan soft skill, peserta harus menunjukkannya dengan kualitas," ucap Arden.**