METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU-Tahun 2025 ini, Pemprov Riau memangkas dana hibah Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau sebesar 75 persen lebih. Dana hibah tahun 2024 lalu Rp2 Miliar lebih, tahun ini hanya tersisa Rp500 Juta. Kedati demikian, semua Pengurus tetap komit terus merawat pembauran kebangsaan dengan berbagai program. Demikian terungkap dalam Rapat FPK Provinsi Riau di Ruang Rapat Lt 3 Kantor Kesbangpol Riau, Selasa (25/2/202).
Hadir pada rapat itu Kaban Kesbangpol Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting, AP,M.Si, Kabid Idiologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Riau, Surya Dinata, S.Sos, Ketua FPK Riau, Drs. H.Auni M Noor, M,Si, Sekretaris, Drs.Jailani dan Bendahara, Syahrial, S.Sos, MAP.
Hadir juga Wakil ketua FPK Riau yang juga Sekretaris Umum PSMTI Pusat, Peng Suyoto, B.Com, Wakil Ketua yang juga Ketua PKBR, Dr.Hinsatopa Simatupang, Wakil Ketua yang juga Ketum Misuri, HEM Surachmat, SH,MH, Wakil Ketua yang juga Budayawan Riau, Dr(c). Ir.Fakhruinnas MA Jabbar, M.Ikom, Wakil Ketua yang Juga Sekum PKDP Riau, Drs.Martius Busti, MM. MH, Wakil Ketua Sadrianto, SE (IKKS) dan Misrawansyah (IKSS), serta jajaran Dewan Pengurus FPK Riau lainnya.
Ketua FPK Riau, Drs.H.Auni M Noor, M,Si mengakui cukup terkejut dengan pemotongan nggaran yang cukup besar, namun pihaknya tetap komit terus merawat pembauran kebangsaan dengan berbagai program seuai peran dan fungsi FPK Riau yang tertuang dalam Permendagri RI No 34 Tahun 2006.
Senada dengan itu Sekretaris FPK Riau, Jailani mengungkapkan, meski anggaran dipangkas habis, namun FPK harus tetap berjalan. Diakui pelaksanaan kegiatan yang sudah menjadi ciri khas FPK Riau, seperti Parade Bhineka Tunggal Ika, tahun ini berkemungkinan tak bisa dilaksanakan. "Tahun ini kita memfokuskan silahturahmi antar pauyuban, silahturahmi dengan FPK kabupaten/kota dan lain sebagainya. Program-program itu nantinya akan difinalisasi Bidang Perencanaan dan Program," katanya.
Wakil Ketua FPK Riau HEM Surachmat, SH, MH mengatakan sudah menyampaikan hal ini kepada Gubernur Riau, H.Abdul Wahid, M.Si. "Pak Gubernur juga terkejut mengingat program dan peran FPK yang begitu penting dalam merawat pembauran kebangsaan," imbuhnya.
Kaban Kesbangpol Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting, AP, M,Si menyampaikan apresiasinya pada seluruh jajaran FPK Riau.Dikatankan, sekitar 3,5 tahun lebih menjabat Kaban Kebangpol, dia merasa sangat terbantu dengan keberadaan FPK Riau."Banyak kegiatan-kegiatan besar yang sudah dilakukan yang secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka merawat pembauran kebangsaan. Seperti Parade Bhinneka Tunggal Ika di Jalan Gajah Mada setiap bulan Agustus, Pesona Budaya Nusantara dan lain sebagainya," katanya.
Jenri mengungkapkan, pemangkasan dana hibah FPK Riau akibat defisit dan refocusing anggaran Pemrov Riau. Dikatakan, tahun anggaran 2025 ini hamper semua anggaran dipangkas. "Kita mengajukan cukup besar, namun yang memutuskan adalah Tim Anggaran Pemprov Riau yang diketuai Pj Sekda. Mudah-mudahan pada anggaran perubahan dan tahun depan bisa naik lagi," ujarnya saat menyampaikan arahan.
Senada dengan itu, Kabid Idiologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Riau, Surya Dinata, S.Sos meminta kepada Pengurs FPK Riau, untuk segera memasukan usulan program yang akan diusulkan masuk dalam APBDP Riau mendatang.
FPK merupakan wadah untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dibentuk seuai dengan Amanah Pemendagri RI No.34 Tahun 20006. FPK Riau anggotanya adalah organisasi Paguyuban se Provinsi Riau, baik organisasi Etnik maupun paguyuban kedaerahan. Saat ini anggota FPK Riau sekitar 83 paguyuban yang berasal dari organisasi etnik maupun Paguyuban kedaerahan dari Sabang hingga Merauke.**