METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU – Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Sungai Siak, yang merupakan salah satu sungai terdalam di Indonesia, meluap dan menyebabkan enam kecamatan terendam air.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, mengatakan hingga Sabtu (8/3/2025) terdapat 39 lokasi banjir yang tersebar di beberapa kecamatan. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki, dengan ketinggian air mencapai satu meter di beberapa titik.
“Di Kecamatan Rumbai, 12 lokasi terendam banjir, termasuk Jalan Lingkar, Jalan Nelayan, dan Jalan Yos Sudarso. Sementara itu, di Kecamatan Payung Sekaki, tujuh lokasi dilaporkan banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga satu meter. Jalan Pemudi dan Jalan Kulim menjadi titik terparah di wilayah ini,” ujar Jeki.
Selain curah hujan yang tinggi, banjir di Pekanbaru diperparah oleh meluapnya Sungai Siak. Debit air sungai yang terus meningkat menyebabkan genangan semakin tinggi di beberapa lokasi, terutama yang berdekatan dengan sungai.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut jika hujan deras masih mengguyur dan debit air Sungai Siak terus meningkat.
“Sebagian wilayah di Kecamatan Lima Puluh dan Senapelan juga terdampak banjir. Di Lima Puluh, enam lokasi terendam, terutama di Kelurahan Pesisir dan Tanjung Rhu. Sementara itu, di Senapelan, lima lokasi dilaporkan terendam, dengan ketinggian air mencapai 60 cm di beberapa titik,” jelas Jeki.
Di Kecamatan Tenayan Raya, terdapat tujuh titik lokasi kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 60-100 cm. Banjir berlangsung selama 12 jam di beberapa titik.
Jeki mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
“Lokasi banjir berpotensi bertambah jika debit air Sungai Siak terus meningkat dan hujan deras kembali mengguyur,” jelas Jeki.
Beberapa tenda darurat didirikan di pinggir Jalan Yos Sudarso. Puluhan korban banjir, mulai dari anak-anak hingga lansia, mengungsi di tenda-tenda tersebut. Tim medis dari Dokkes Polda Riau juga terlihat berada di lokasi untuk memeriksa kesehatan pengungsi. Seorang warga lanjut usia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Di antara tenda-tenda tersebut, terdapat kendaraan dapur lapangan yang didirikan oleh Brimob Polda Riau. Personel Brimob sedang mempersiapkan makanan untuk para korban banjir.
Warga yang terdampak saat ini mengungsi di sekitar lokasi banjir, dengan kebutuhan mendesak berupa air bersih dan tenda sebagai tempat perlindungan.
Jeki mengatakan bahwa langkah-langkah penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan sedang diupayakan untuk meringankan beban warga yang terdampak.
“Kami melihat Pemerintah Kota Pekanbaru dan instansi terkait telah mengambil tindakan cepat dan efektif untuk mengatasi bencana ini, termasuk penyediaan posko pengungsian yang layak, distribusi bantuan logistik, dan penanganan kesehatan bagi warga yang terdampak,” kata Jeki.
Ia juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas berwenang. Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas, sangat diharapkan untuk membantu meringankan penderitaan para korban banjir di Rumbai.*