METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Sebanyak 3.452 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Ketupat Lancang Kuning (LK) 2025. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik untuk pengamanan arus mudik dan balik Idulfitri 1446 Hijriah.
Apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lancang Kuning 2025 digelar di halaman Markas Polda Riau, Kamis (20/3/2025). Apel dipimpin Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan dan Gubermur Riau, Abdul Wahid.
Operasi berlangsung mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Operasi bertujuan memastikan keamanan, kelancaran, ketertiban lalu lintas untuk masyarakat saat mudik maupun kembali dari mudik, termasuk perumahan yang ditinggal.
"Personel yang kita libatkan 3.452 personel gabungan. Polda Riau 250, Polres jajaran 1.640 personel, satuan kerja samping Pemerintah Provinsi Riau/daerah 1561 personel, termasuk TNI," ujar Herry.
Selain menurunkan personel, Polda Riau juga mendirikan 63 pos untuk pelayanan kepada masyarakat. Terdirii dari pos pengamanan (Pam) 37, pos pelayanan 22, dan pos terpadu 4 pos.
"Untuk sasaran pengamanan ada 1.359 tempat, terdiri dari terminal 14, lokasi, sentra perbelanjaan 77 lokasi, bandara 5 lokasi dan tempat pelaksanan Salat id 1.144, pelabuhan 23 dan tempat wisata 96," jelas Herry.
Kepolisian juga memperhatikan kelancaran lalu lintas antar provinsi dan kabupaten, termasuk di daerah daerah banjir.
Gubernur Riau, Abdul Wahid menambahkan, Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025 ini menandakan kesiapan pemerintah tetitama TNI-Polri dan stakeholder memberi Kenyamanan dan ketenangan pada masyarakat.
"Masyarakat boleh berlibur, boleh pulang kampung tapi waktu arus balik harus diperhatikan," kata Abdul Wahid.
Ia mengingatkan masyarakat uang mudik untuk memperhatikan benar rumah yang ditinggalkan. Masyarakat juga diingatkan menjaga barang-barang berharga yang dimiliki.
"Yang paling penting, ketika tinggalkan rumah lihat dulu apakah sudah mati listriknya, sudah terkunci pintu. Jaga barang berharga, jika perlu titipkan di tempat yang aman," jelas Abdul Wahid.
Abdul Wahid mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan meminta agar saling berkomunikasi . "Polri dan TNI terbuka untuk memberikan saran dan masukan," tuturnya.
Sementara Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan saat ini seluruh pos pengamanan dan pelayanan sudah didirikan di semua titik strategis di kabupaten/kota.
Untuk empat pos terpadu, didirikan di daerah yang berbatasan langsung dengan Peovinsi Riau, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi. "Seperti di Kuansing, Kampar, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir," kata Taufiq.
Personel segera dikerahkan untuk berjaga di pos-pos tersebut. Masyarakat yang mudik bisa singgah ke pos-pos yang ada jika memerlukan bantuan dan informasi dari kepolisian.
Sebelum Operasi Ketupat, Polda Riau dan jajaran terlebih dahulu menggelar Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang berlangsung mulai 20 hingga 25 Maret.
"KRYD akan difokuskan pada pemberantasan penyakit masyarakat, seperti perjudian, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja," ungkapnya.*