METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PELALAWAN - Sore itu, di Kantor Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, puluhan anak yatim duduk rapi, menanti dengan wajah penuh harap. Mereka mungkin tak banyak bicara, tetapi sorot mata mereka menceritakan kebahagiaan kecil yang hadir di bulan suci ini.
Dalam suasana penuh kehangatan, EMP Bentu Limited hadir membawa santunan bagi anak-anak yatim dan menyerahkan mushaf Al-Qur’an kepada pengurus masjid. Bukan hanya bentuk bantuan, tetapi juga wujud kepedulian dan kebersamaan.
Kepala Desa Padang Luas, Hendra, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini.
"Santunan ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bentuk kasih sayang dan perhatian. Anak-anak ini mungkin telah kehilangan sosok yang mereka rindukan, tetapi hari ini mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri," ujarnya.
Ismulyadi, perwakilan EMP Bentu Limited, menegaskan bahwa perusahaan ingin lebih dari sekadar menjalankan operasional—mereka ingin membangun hubungan yang baik dengan masyarakat.
"Kami ingin hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi juga sebagai mitra yang peduli dan ingin berbagi. Semoga santunan ini membawa manfaat bagi anak-anak yatim, dan mushaf Al-Qur’an yang kami serahkan dapat menjadi sumber keberkahan bagi masyarakat," katanya.
Camat Langgam, Maskandar SPt, juga mengapresiasi langkah ini.
"Kegiatan seperti ini bukan hanya membawa manfaat bagi penerima, tetapi juga mempererat hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Kami berharap kebersamaan ini terus terjalin," tuturnya.
Saat santunan diserahkan, beberapa anak tersenyum malu-malu, sementara yang lain menggenggam amplop dengan erat. Momen sederhana, tetapi penuh makna.
Menjelang magrib, acara ditutup dengan penyerahan mushaf Al-Qur’an kepada pengurus masjid, diikuti dengan buka puasa bersama. Hidangan khas Melayu tersaji di atas meja, mengundang selera setelah seharian berpuasa. Anak-anak menikmati makanan dengan lahap, sementara suasana penuh kehangatan menyelimuti ruangan. Di tengah kebersamaan ini, terasa bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang berbagi dan saling menguatkan.
Sore itu, Ramadhan terasa lebih indah. Bukan hanya karena santunan yang diberikan, tetapi karena ketulusan yang menyertainya.*