METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Selama Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025 terjadi enam kasus kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di jalan raya. Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan jumlah itu turun dibanding operasi serupa tahun lalu.
"Tahun ini Lakalantas selama Operasi Ketupat ada 6 kasus, tahun lalu 8 kasus. Artinya terjadi penurunan 2 kasus atau 25 persen,” ujar Taufiq, Rabu (9/4).
Taufiq menambahkan, jumlah korban meninggal dunia juga menurun. Pada Operasi Ketupat tahun ini, tercatat empat orang meninggal dunia, sedangkan tahun lalu, lima orang. Penurunan ini menunjukkan adanya pengurangan fatalitas sebesar 20 persen.
Selain itu, korban luka berat juga mengalami penurunan signifikan. "Tahun ini tercatat tiga orang mengalami luka berat, turun 57 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai tujuh orang," kata Taufiq.
Sementara, korban luka ringan sebanyak dua orang. Jumlah itu mengalami penurunan drastis sebesar 71 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah tujuh orang.
Dari segi kerugian material, total kerugian akibat kecelakaan mencapai Rp74,5 juta. Jumlah ini juga turun 23 persen dibandingkan dengan kerugian material tahun lalu yang mencapai Rp97,3 juta.
“Secara keseluruhan, pelaksanaan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025 berjalan lancar dan sukses. Masyarakat yang mudik dapat bepergian ke kampung halaman dan kembali dengan aman dan selamat,” tutur Taufiq.
Ia menambahkan, sepanjang operasi yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April 2025, tidak ada kasus menonjol yang terjadi. Situasi di wilayah Polda Riau tetap aman, tertib, dan kondusif.
“Seluruh rangkaian pelaksanaan tugas Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025 di wilayah hukum Polda Riau berjalan lancar dan sesuai rencana. Situasi dalam keadaan aman, tertib dan kondusif,” pungkasnya.