METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU – Sebanyak 15.000 peserta mengikuti Karhutla Fun Run 2025 di Kota Pekanbaru, Minggu (13/4/2025). Kegiatan dimulai pukul 05.30 WIB dari Jalan Gajah Mada, melintasi Jalan Jenderal Sudirman, dan kembali finish di titik awal.
Acara ini dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Gubernur Riau Abdul Wahid, Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, Kajati Riau Akmal Abbas, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Kapolresta Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika serta undangan lainnya.
Ribuan warga dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti lari santai sejauh lima kilometer ini. Kemeriahan semakin terasa dengan pembagian doorprize dan hadiah menarik dari panitia.
Sebagai bagian dari strategi edukatif, kegiatan ini juga melibatkan pelajar dan generasi muda sebagai agen perubahan. Edukasi lingkungan disampaikan melalui media kreatif, seperti kaus bertema, banner interaktif, booth informasi, hingga leaflet yang mudah dipahami.
Kampanye juga diperluas ke media sosial melalui kanal resmi Polri, untuk menjangkau kalangan muda secara lebih luas. Tak sekadar olahraga, kegiatan ini juga mengusung semangat early warning system dengan mengajak masyarakat mendeteksi dan melaporkan potensi kebakaran sejak dini, serta membentuk komunitas peduli lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi seluruh elemen, sebagai langkah awal menghadapi musim kemarau yang cukup ekstrem. Pemerintah, TNI/Polri, dunia usaha, dan masyarakat harus bersatu menjaga lingkungan sejak dini,” kata Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan.
Sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian alam, para pejabat yang hadir juga menyerahkan bibit pohon kepada masyarakat. Sementara itu, warganet juga diajak aktif menyebarkan edukasi dan informasi seputar pencegahan karhutla melalui media sosial.
Dengan mengusung tagline “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”, kegiatan ini mengandung pesan filosofis. Tuah berarti berkah dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan, sedangkan marwah melambangkan harga diri dan jati diri masyarakat Melayu.
“Menjaga tuah berarti melindungi anugerah alam. Menjaga marwah berarti menjaga identitas kita sebagai bangsa yang menghormati dan melestarikan lingkungan,” ujar Irjen Herry.
Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa Karhutla Fun Run harus menjadi agenda berkelanjutan, tidak hanya sebagai kegiatan seremonial semata.
“Kegiatan ini harus terus digelorakan. Ini penting bukan hanya untuk hari ini, tapi harus menjadi gerakan berkelanjutan. Kita juga sudah ke Jakarta, membahas agar Jambore Karhutla bisa dijadikan agenda tahunan yang inspiratif,” kata Abdul Wahid.
Pemerintah berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan budaya cinta lingkungan di tengah masyarakat, seperti tidak membuang sampah sembarangan, melakukan reboisasi, dan aktif dalam pencegahan karhutla.
Abdul Wahad menekankan, lingkungan yang aman dan lestari diyakini akan mendorong iklim investasi dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Lancang Kuning.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan, kegiatan ini akan menjadi budaya masyarakat Kota Pekanbaru yaitu budaya hidup sehat, budaya bersih serta budaya menjaga lingkungan supaya lebih indah dan asri.
“Saya mengucapkan terima kasih Kepada Kapolda Riau yang telah menginisiasi kegiatan Karhutla Fun Run. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot dengan Polresta Pekanbaru dan ini akan menjadi budaya bagi masyarakat Pekanbaru untuk menjadikan lingkungan supaya lebih bersih dan indah,” kata Agung Nugroho.
Agung Nugroho menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian nilai-nilai budaya Melayu melalui aktivitas yang positif dan merangkul semua kalangan.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan serta turut serta mencegah terjadinya karhutla.
"Kita jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatu hal dalam menghadapi musim kemarau pajang yang diprediksi akan datang lebih awal, agar kebakaran hutan tidak terjadi lagi seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Agung Nugroho.
Diketahui, Karhutla Fun Run digelar setentak di 12 kabupaten dan kota di Riau. Tidak hanya di Pekanbaru, gejolak menjaga lingkungan juga terlihat di berbagai daerah di Bumi Lancang Kuning. *