METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PANGKALAN KERINCI – Dari dapur sederhana yang terletak di Perumahan Griya Sakinah Madani, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, aroma manis pandan menyeruak hangat. Di balik kepulan uap dari cetakan berbentuk kelopak Bunga Kamboja, berdirilah Sri Hidayani (40), sosok perempuan tangguh yang akrab disapa Mak Zai, pemilik usaha Bolu Kemojo Dapur Mak Zai.
Dengan cekatan, tangan Sri menuangkan adonan bolu berwarna hijau cerah ke dalam loyang, melanjutkan warisan keluarga yang telah lama terjaga.
Bolu Kemojo, kue tradisional khas Melayu, bukan sekadar sajian. Ia adalah cerita, kenangan, dan jendela budaya yang menyatu dalam setiap potongannya. Disebut Kemojo karena bentuknya yang menyerupai Bunga Kamboja dan berwarna hijau. Bolu ini bertekstur lembut dengan rasanya yang manis memanjakan lidah.
Bagi Sri, Bolu Kemojo adalah bagian dari identitas dan harapan. Harapan untuk hidup yang lebih baik, untuk anak-anaknya, dan untuk warisan yang tak ingin ia biarkan hilang ditelan zaman.
Usaha rumahan ini bermula pada tahun 2020, saat Sri harus menggantikan orang tuanya yang sakit. Kala itu, ia masih bekerja sebagai petugas kebersihan dan merawat empat anak, sementara sang suami bekerja sebagai tenaga honorer. Dengan segala keterbatasan, Sri memutuskan untuk meneruskan usaha Bolu Kemojo yang dulu dirintis ibunya.