METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
ROHIL- Mantan Rektor Universitas Riau (UNRI), Prof Dr Ashaluddin Jalil, Ms, memberikan pandangannya mengenai arah pembangunan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ke depan. Sebagai Sosiolog, Prof Ashaluddin menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk fokus pada optimalisasi potensi besar yang dimiliki Rohil, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembenahan infrastruktur.
Prof Ashaluddin menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap anak-anak yang berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Kabupaten Rokan Hilir. Ia mengusulkan agar minimal 40 persen dari kuota penerimaan siswa baru di berbagai jenjang Pendidikan khususnya pada bidang kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, dan kedokteran gigi, dialokasikan bagi putra-putri daerah tersebut. Mengingat bahwa Riau dengan geografis yang yang luas dan terpola ke dalam Kawasan pesisir, pulau dan daratan kondisi infrastruktur yang masih buruk.
"Anak-anak bertalenta dari kampung-kampung terpencil harus diberikan beasiswa yang merupakan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, bahkan melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Rokan Hilir, agar dididik pada oendidikan Kesehatan ini" tegasnya. Ini diungkapkan menghingat ketika tenaga Kesehatan (dokter, dokter gigi, bidang serta lain nya) ketika dityempatkan di daerah 3T ini tidak bertahan lama, bahkan belum sampai setahun bertugas mereka meninggalkan lokasi dan Kembali ke Kawasan Kota.Sebaliknya jika anak-anak dari daerah atau des aini disekolahkan kemudian dikembalikan ke daerah asalnya mereka pasti dapat menerima dan bertugas dengan baik di daerahnya.
Lebih lanjut, Prof Ashaluddin mengusulkan adanya ikatan dinas bagi para lulusan penerima beasiswa. Langkah ini bertujuan agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka dapat kembali mengabdikan diri di kampung halaman selama beberapa tahun. Menurutnya, kebijakan ini akan menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga ahli, terutama di sektor kesehatan, yang kerap dialami oleh wilayah-wilayah terpencil di Rohil.
"Kita seringkali melihat fasilitas puskesmas yang memadai, namun kekurangan tenaga ahli (dokter serta lainnya). Dengan memberikan kesempatan pendidikan kepada anak daerah dan mewajibkan mereka untuk kembali, masalah ini akan teratasi secara bertahap," jelasnya.