Mahasiswa berorasi di kampus UIN Suska mengecam keputusan rektor. [mr/Revo]
PEKANBARU - Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau kembali berunjuk rasa, Selasa (8/10). Mereka mengecam sikap otoriter Rektor UIN, Akhmad Mujahidin.
Dalam orasinya mahasiswa meminta agar rektor tidak ikut campur dalam pemilihan ketua organisasi mahasiswa melalui tim ad hoc bentukan rektor. Sebelumnya, rektor sudah memilik ketua dewan mahasiwa dan senat mahasiswa tingkat fakultas dan universitas dan UKK/UKM melalui tima ad hoc.
Kali ini Rektor kembali memilih ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) secara ad hoc. Tindakan tektor tersebut dinilai melanggar SK Dirjen Pendis Nomor 4961 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa organisasi mahasiswa bersifat otonom dan bertanggung jawab terhadap anggotanya sesuai AD/ART.
Aksi mahasiswa dilakukan dengan memblokade gedung belajar sehingga proses perkuliahan terhenti dan ratusan mahasiswa turun ke lapangan mengecam kebijakan rektor.
Tak hanya itu, mahasiswa membakar ban bekas di halaman gedung UIN sambil orasi secara bergantian. Selain itu, mahasiswa mengecam di masa kepemimpinan Akhmad Mujahidin aparat dan intel bebas masuk ke kampus mengawasi gerak mahasiswa.
“UIN Suska sedang tidak baik-baik saja kawan-kawan. Apakah kita akan terus diam? Fakultas kita sedang dikangkangi haknya,” teriak M Rizki dalam aksi tersebut.
Wakil Dekan 2 Fakultas Syariah dan Hukum, Wahidin, akhirnya menemui mahasiswa. Dia mengatakan pimpinan fakultas hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh rektor.
Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada rektorat. "Nanti akan kami sampaikan hasilnya,” kata dia
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum, M Rizky, mengatakan sikap rektor memilih ketua HMJ secara ad hoc sudah mengangkangi demokrasi yang selama ini ada di UIN Suska Riau.
"Tuntutan yang kami sampaikan adalah agar nama-nama yang sudah ditetapkan bukan secara demokrasi itu ditarik segala berkasnya. Karena bukan dipilih oleh mahasiswa masing-masing jurusan," sebut Rizki sambil menambahkan jika rektor tidak memenuhi tuntutan mahasiswa, maka akan ada aksi lanjutan. (rvo)
Artikel Terbaru
sportainment, Minggu, 26 Januari 2025 | 10:28:19 WIB
Mahasiswa berorasi di kampus UIN Suska mengecam keputusan rektor. [mr/Revo]
Mahasiswa Kecam Sikap Rektor
Gedung UIN Suska Riau Diblokade Mahasiswa
hukum | Selasa, 8 Oktober 2019 | 20:31:19 WIB
Editor : putrajaya | Penulis : Revo
PEKANBARU - Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau kembali berunjuk rasa, Selasa (8/10). Mereka mengecam sikap otoriter Rektor UIN, Akhmad Mujahidin.
Dalam orasinya mahasiswa meminta agar rektor tidak ikut campur dalam pemilihan ketua organisasi mahasiswa melalui tim ad hoc bentukan rektor. Sebelumnya, rektor sudah memilik ketua dewan mahasiwa dan senat mahasiswa tingkat fakultas dan universitas dan UKK/UKM melalui tima ad hoc.
Kali ini Rektor kembali memilih ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) secara ad hoc. Tindakan tektor tersebut dinilai melanggar SK Dirjen Pendis Nomor 4961 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa organisasi mahasiswa bersifat otonom dan bertanggung jawab terhadap anggotanya sesuai AD/ART.
Aksi mahasiswa dilakukan dengan memblokade gedung belajar sehingga proses perkuliahan terhenti dan ratusan mahasiswa turun ke lapangan mengecam kebijakan rektor.
Tak hanya itu, mahasiswa membakar ban bekas di halaman gedung UIN sambil orasi secara bergantian. Selain itu, mahasiswa mengecam di masa kepemimpinan Akhmad Mujahidin aparat dan intel bebas masuk ke kampus mengawasi gerak mahasiswa.
“UIN Suska sedang tidak baik-baik saja kawan-kawan. Apakah kita akan terus diam? Fakultas kita sedang dikangkangi haknya,” teriak M Rizki dalam aksi tersebut.
Wakil Dekan 2 Fakultas Syariah dan Hukum, Wahidin, akhirnya menemui mahasiswa. Dia mengatakan pimpinan fakultas hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh rektor.
Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada rektorat. "Nanti akan kami sampaikan hasilnya,” kata dia
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum, M Rizky, mengatakan sikap rektor memilih ketua HMJ secara ad hoc sudah mengangkangi demokrasi yang selama ini ada di UIN Suska Riau.
"Tuntutan yang kami sampaikan adalah agar nama-nama yang sudah ditetapkan bukan secara demokrasi itu ditarik segala berkasnya. Karena bukan dipilih oleh mahasiswa masing-masing jurusan," sebut Rizki sambil menambahkan jika rektor tidak memenuhi tuntutan mahasiswa, maka akan ada aksi lanjutan. (rvo)
Indeks Terbaru
sportainment, Minggu, 26 Januari 2025 | 10:28:19 WIB