Kembangkan Budidaya Madu Lebah, Wabup Bengkalis Datangkan Pakar Lebah dari Magelang
bengkalis | Minggu, 4 April 2021 | 19:36:54 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : zul
Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso bersama pakar lebah madu dari Magelang Hadi Utomo saat panen madu di Desa Kembung Luar.
BENGKALIS - Pemkab Bengkalis berkomitmen mendorong para pelaku usaha di berbagai sektor. Seperti saat panen madu lebah di Desa Kembung Luar Kecamatan Bantan, Sabtu (3/4), Pemkab Bengkalis langsung mendatangkan pakar madu lebah dari Magelang, Jawa Tengah.
Selain pakar madu lebah, Pemkab juga menghadirkan pengusaha asal Pekanbaru yang sukses membudidaya madu lebah di sejumlah lokasi di Provinsi Riau.
“Hari ini, saya datangkan pakar madu lebah dari Magelang Jawa Tengah, mbah Hadi Utomo. Beliau terus berkeliling Indonesia mempelajari berbagai koloni lebah, dan saat ini rutin memberikan pelatihan, mentransfer ilmunya kepada para pembudidaya madu lebah di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso.
Selain Hadi Utomo, Bagus juga mengundang, H Agus, pengusaha sukses asal Pekanbaru. Tentunya Pemkab berharap ada kerjasama yang bisa ditindaklanjuti dengan orang-orang ‘kuat’ seperti mas Agus ini. "Karena kita tidak bisa selamanya mengandalkan APBD kita,” ujar Bagus.
Melihat potensi budidaya madu lebah yang sangat luar biasa di Kabupaten Bengkalis terutama di Kembung Luar, Bagus berharap budidaya madu lebah tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya. Termasuk menjaga keaslian kandungan madunya.
Sementara itu, pakar lebah madu asal Magelang, Hadi Utomo mengakui potensi budidaya di Desa Kembung Luar cukup bagus dan harus tetap dipertahankan. Alasannya, kata mbah Hadi, sumber daya alam sebagai sumber pakan bagi lebah melimpah, selaim itu madu yang dihasilkan juga cukup berkualitas.
"Budidaya sesuai kearifan lokal yang dilakukan selama ini tetap kita pertahankan, jangan pernah dirubah, kita sangat hormati itu dan tidak akan merubah pola yang sudah ada. Saya hanya sharing dengan pengalaman dan ilmu yang ada,” ujar Hadi Utomo.*
Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso bersama pakar lebah madu dari Magelang Hadi Utomo saat panen madu di Desa Kembung Luar.
Kembangkan Budidaya Madu Lebah, Wabup Bengkalis Datangkan Pakar Lebah dari Magelang
bengkalis | Minggu, 4 April 2021 | 19:36:54 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : zul
BENGKALIS - Pemkab Bengkalis berkomitmen mendorong para pelaku usaha di berbagai sektor. Seperti saat panen madu lebah di Desa Kembung Luar Kecamatan Bantan, Sabtu (3/4), Pemkab Bengkalis langsung mendatangkan pakar madu lebah dari Magelang, Jawa Tengah.
Selain pakar madu lebah, Pemkab juga menghadirkan pengusaha asal Pekanbaru yang sukses membudidaya madu lebah di sejumlah lokasi di Provinsi Riau.
“Hari ini, saya datangkan pakar madu lebah dari Magelang Jawa Tengah, mbah Hadi Utomo. Beliau terus berkeliling Indonesia mempelajari berbagai koloni lebah, dan saat ini rutin memberikan pelatihan, mentransfer ilmunya kepada para pembudidaya madu lebah di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso.
Selain Hadi Utomo, Bagus juga mengundang, H Agus, pengusaha sukses asal Pekanbaru. Tentunya Pemkab berharap ada kerjasama yang bisa ditindaklanjuti dengan orang-orang ‘kuat’ seperti mas Agus ini. "Karena kita tidak bisa selamanya mengandalkan APBD kita,” ujar Bagus.
Melihat potensi budidaya madu lebah yang sangat luar biasa di Kabupaten Bengkalis terutama di Kembung Luar, Bagus berharap budidaya madu lebah tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya. Termasuk menjaga keaslian kandungan madunya.
Sementara itu, pakar lebah madu asal Magelang, Hadi Utomo mengakui potensi budidaya di Desa Kembung Luar cukup bagus dan harus tetap dipertahankan. Alasannya, kata mbah Hadi, sumber daya alam sebagai sumber pakan bagi lebah melimpah, selaim itu madu yang dihasilkan juga cukup berkualitas.
"Budidaya sesuai kearifan lokal yang dilakukan selama ini tetap kita pertahankan, jangan pernah dirubah, kita sangat hormati itu dan tidak akan merubah pola yang sudah ada. Saya hanya sharing dengan pengalaman dan ilmu yang ada,” ujar Hadi Utomo.*