The Josephson Institute of Ethics mendefinisikan pilar utama karakter yang mencakup: kepercayaan, tanggung jawab, rasa hormat, kepedulian, keadilan dan kewarganegaraan. Keberanian, ketekunan, dan integritas terkadang juga disertakan.

Guru/pendidik harus mengenal muridnya dengan baik.  Tujuannya adalah agar guru dapat menawarkan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sebab murid memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru harus dapat memahami perbedaan karakter tiap individu. 

Cara pandang guru terhadap murid harus diubah, murid bukan objek melainkan subjek. Guru tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan melainkan lebih dari itu, guru sebagai pendidik harus memberikan pengaruh dan teladan. 

Baca :

• » Sekolah Peduli Api, Komitmen PT TMP - Anak Usaha Minamas Plantation Wujudkan Pendidikan Berkarakter
• » Pendidikan Karakter dan Budaya AKHLAK: Membangun Pemimpin Masa Depan yang Berintegritas
• » Dari Sekolah ke Kehidupan: Menanamkan Pendidikan Karakter Untuk Generasi Indonesia Emas

Peran guru dalam sudut pandang ini adalah upaya secara terus menerus dalam proses pemberian bantuan kepada anak didik agar anak didik dapat mengenali diri dan bertingkah laku secara wajar.

Menurut Adam &Dickey, "Peran guru sesungguhnya sangat luas yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai ilmuan dan guru sebagai pribadi. Guru merupakan orang tua kedua bagi para siswa, setelah kedua orang tuanya di rumah.