METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Humanitarian Cultural Exchange Tour 2025 yang diinisasi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau bekerjasama dengan Yayasan Care Centre (ACC) mendatangkan anak-anak berbakat dari Afrika. Mereka menunjukkan kebolehan dalam kungfu, lagu dan tarian. Kegiatan berlangsung di SKA Co Ex Pekanbaru, Jumat (20/6/2025) malam.
Ketua ACC Indonesia, Ely Kasim mengatakan, Humanitarian Cultural Exchange Tour 2025 merupakan pertukaran seni dan budaya Afrika-Riau. "Rombogan sekitar 18 orang dari Negara Lesotho, Afrika. Mereka anak yatim-piatu dan tinggal di panti asuhan," tambahnya.
Meski berasal dari keluarga kurang mampu, lanjutnya, namun mereka mampu menunjukkan kemampuan dalam atraksi kungfu, lagu dan tarian. Mampu memukau penonton. "Kita bisa lihat mereka berprestasi dan mempunyai bakat meski hidup dalam kekurangan. Mudah-mudahan bisa menginspirasi anak-anak Pekanbaru," ungkapnya.
Ditambahkannya, salah satu tujuan kegiatan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama dan menggalang dana untuk pembangunan sekolah , tempat ibadah dan panti asuhan di Afrika.
Dalam lawatannya selama enam hari di Pekanbaru dari tanggal 19 hingga 24 JUni, rombongan akan mengunjungi berbagai tempat wisata dan sejarah. Berikutnya rombongan akan mengunjungi Kota Palembang, Sumatera Selatan dan kota lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Direktur ACC Lesotho, Pearl Wu menambahkan, Yayasan ACC sangat terfokus untuk mensponsori anak yati piatu dan menyediakan sekolah, termasuk pendidikan dharma. Kemudian bantuan amal, bantuan kesehatan dan pertukaran budaya.
Ketua PSMTI Riau, Stephen Sanjaya mengatakan kegiatan sangat bagus dan menjadi inspirasi bagi setiap orang. "Pekanbaru cukup beruntung, karena disinggahi rombongan dari Yayasan ACC. Dari pertunjukan tadi, kita bisa mengetahui arti kemanusiaan dan berguna untuk orang lain," terangnya.
Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Marjohan Yusuf mengatakan Humanitarian Cultural Exchange Tour 2025 sangat bagus. "Rombongan datang dari jauh untuk memberikan motivasi bagi semua orang. Mereka terdidik untuk disiplin," tegasnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Riau, Edy Yudistira menilai pertujukan sangat kreatif. Membuktikan Yayasan ACC nerupakan sarana dan wadah bagi anak-anak Afrika untuk mengembangkan diri.*