METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
RENGAT - Lapangan Desa Pontian Mekar Kecamatan Lubuk Batu Jaya (LBJ) Indragiri Hulu (Inhu) dipenuhi tawa anak-anak, semangat ibu-ibu, dan wajah-wajah antusias warga. Mereka hadir dalam penutupan Festival Literasi Perpustakaan Desa Pemkar desa Pontian Mekar, Sabtu (4/10).
Festival literasi tersebut mengusung tema “Mencari Jati Diri Tanpa Merusak Diri”. Festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan gerakan moral yang menyatukan semangat membaca, menulis, dan menjaga generasi muda dari pengaruh negatif narkoba.
Kegiatan yang digagas perpustakaan Desa Pemkar bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Pontian Mekar ini menjadi bukti bahwa literasi bisa tumbuh subur bahkan dari pelosok desa.
Dalam suasana penuh kehangatan, Bunda Literasi Kabupaten Inhu, Suci Rahmiani Ade, hadir menyampaikan pesan kepada masyarakat.
“Saya bangga dan terharu melihat antusiasme masyarakat, terutama anak-anak dan para ibu yang begitu aktif mengikuti rangkaian kegiatan. Ketika perpustakaan desa hidup, maka hidup pula semangat belajar dan semangat maju masyarakat kita,” kata Bunda Suci, disambut tepuk tangan meriah.
Ia menegaskan bahwa festival literasi bukanlah akhir, melainkan awal dari gerakan panjang membangun budaya baca dan tulis di seluruh pelosok Inhu.
“Literasi adalah pondasi kemajuan. Dari membaca, lahirlah kesadaran, dari menulis tumbuhlah perubahan,” ucapnya penuh keyakinan.
Kepada para ibu, Bunda Suci berpesan agar menjadi pelita literasi di rumah.
“Temani anak-anak membaca, dengarkan cerita mereka, dan dorong mereka terus belajar. Karena sejatinya, literasi pertama anak dimulai dari pangkuan ibunya,” ujarnya lembut namun sarat makna.
Ia juga menyemangati anak-anak agar tak berhenti bermimpi dan menulis kisah mereka sendiri.
“Suatu hari nanti, kalianlah yang akan menulis buku tentang desa ini, tentang mimpi, perjuangan, dan harapan masa depan kalian,” ucap Bunda Suci, yang disambut sorakan semangat anak-anak.*