METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Jumlah investor pasar modal di Provinsi Riau terus menunjukkan trenn pertumbuhan yang signifikan. Hingga September 2025, tercatat sebanyak 310 ribu investor yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Riau, dengan angka tertinggi berada di Kota Pekanbaru.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau, Emon Sulaiman, mengungkapkan bahwa pencapaian itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pertumbuhan investor di Riau. Jumlah itu bahkan melampaui pencapaian tahun 2022 yang sempat mencatat 40 ribu investor.
"Alhamdulillah di 2025 terjadi peningkatan, bahkan jumlahnya sudah melebihi puncak tertinggi pertumbuhan investor di Riau tahun 2022. Pada 2022, pencapaian investor 40 ribuan, dan tahun 2025, per September sudah 57 ribu. Artinya di tahun 2025, pencapaian dari sisi investor paling tinggi, totalnya sudah 310 ribu orang," jelas Emon dalam acara Media Gathering, di Pekanbaru, Kamis (9/10/2025).
Ia mengatakan, lonjakan ini tidak lepas dari upaya masif yang dilakukan BEI Riau dalam menyosialisasikan pasar modal kepada seluruh lapisan masyarakat. Di antaranya melalui literasi, edukasi, inklusi dan aktivasi.
"Pada dasarnya, kami ditempatkan di daerah untuk melakukan pengembangan secara masif ke semua lapisan masyarakat, melalui kegiatan literasi, edukasi, dan juga aktivasi,” paparnya.
Dari sisi nilai investasi, hingga Agustus 2025, total nilai investasi pasar modal di Riau mencapai Rp26,5 triliun. Meski masih di bawah capaian tahun 2024, sebesar Rp29 triliun, Emon optimis angka tahun ini dapat terlampaui. "Saat ini, saya optimis bisa melampaui angka di 2024," tegasnya.
Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, lanjut Emon, BEI Riau secara aktif membangun kemitraan strategis melalui pembentukan Galeri Investasi di berbagai lokasi seperti kampus, sekolah menengah atas, desa hingga kafe. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan setiap tahun guna menciptakan ekosistem investasi yang lebih inklusif.
“Galeri investasi ini menjadi perpanjangan tangan kami. Mereka menjadi agen-agen yang ikut mengembangkan pasar modal di Riau. Jadi masyarakat bisa belajar dan berinvestasi di tempat yang dekat dengan mereka. Setiap tahun kita ciptakan mitra baru, bareng-bareng mengembangkan pasar modal di daerah,” katanya.
Selain itu, Emon juga menyoroti peran relawan dan komunitas, termasuk santri pasar modal yang turut menyerbarkan edukasi ke masyarakat luas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak, termasuk media untuk memperkuat jangkauan lilterasi pasar.
Lebih lanjut, Emon menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang turut berperan penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat.
“Kalau tidak ada dukungan media, tentu gaungnya tidak akan sebesar sekarang. Peran media sangat besar dalam membangun kesadaran investasi masyarakat,” ucapnya.
Sebagai bentuk konsistensi dalam memperluas edukasi publik, BEI Riau juga akan menggelar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 pada 17–18 Oktober mendatang. Event tahunan berskala nasional ini mengusung tema “Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Sejuta Peluang”, dan akan menghadirkan beragam kegiatan menarik yang terbuka untuk masyarakat umum.
Dalam agenda tersebut, BEI Riau akan meluncurkan program baru seperti wakaf saham, serta menghadirkan kisah-kisah inspiratif investor yang telah sukses meniti karir melalui pasar modal.
“Kami berharap dukungan semua pihak, termasuk media, agar informasi ini bisa tersampaikan luas. Karena melalui CMSE, masyarakat bisa mengenal lebih dekat dunia pasar modal dan peluang besar yang ada di dalamnya,” pungkas Emon.
Kegiatan Media Gathering tahun 2025 ini diikuti puluhan awak media di Pekanbaru. Melalui kegiatan Media Gathering kali ini, BEI Riau memberikan beberapa materi.
Mulai dari perkembangan pasar modal di Riau hingga Exchange Traded Fund atau ETF yang disampaikan oleh Deputi Kepala Wilayah Riau Kantor Perwakilan BEI Riau, Haldo Haibatil Qudrah Hanafi. *