METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi Blok Rokan, salah satu blok migas tertua di Indonesia. Melalui implementasi proyek _secondary recovery_ injeksi air baru (_new waterflood_) di Lapangan Pager, Rokan Hilir, Riau, PHR berhasil mencatatkan peningkatan produksi yang signifikan.
Proyek yang dimulai sejak akhir 2023 ini berhasil menambah 1.180 barel minyak per hari (BOPD), dari produksi Lapangan Pager sebelumnya. Capaian ini menjadi tonggak penting bagi PHR karena merupakan proyek _waterflood_ pertama yang berhasil diimplementasikan sejak alih kelola WK Rokan.
Penggunaan digitalisasi data menjadi kunci PHR dalam mencapai efisiensi dan akurasi tinggi. Digitalisasi memungkinkan PHR menganalisis _reservoir_ secara komprehensif, mengidentifikasi injeksi air optimal, dan menganalisa fasilitas permukaan. Pendekatan cerdas ini secara signifikan memangkas waktu evaluasi lapangan kandidat _waterflood_ dibandingkan metode konvensional.
Keunggulan digital ini dimanfaatkan para insinyur PHR untuk mengembangkan metode _Secondary Recovery Waterflood_. Berbekal analisis data yang akurat, mereka berinovasi dengan mengonversikan sumur _idle_ menjadi sumur injeksi air (CTI), menggunakan air terproduksi untuk menjaga tekanan _reservoir_ dan meningkatkan perolehan minyak di lapangan tua.
Keberhasilan di lapangan Pager menjadi landasan kuat bagi PHR untuk memperluas implementasi _secondary recovery_ ke lapangan-lapangan Blok Rokan lainnya. PHR memproyeksikan portofolio eksekusi proyek _new waterflood_ di Blok Rokan secara kumulatif melalui empat lapangan lain dengan karakteristik _reservoir_ yang sama, yang diproyeksikan akan mencapai produksi total hingga 2.500 BOPD pada akhir tahun 2025.